· Definisi
Disiplin
“Discipline
is the bridge between goals and accomplishment.” -Jim Rohn-
Sikap disiplin adalah salah satu hal
yang menjadikan kesuksesan oleh banyak tokoh besar dalam dunia ini.Pada umumnya
mereka sudah terbiasa hidup disiplin sejak mereka masih kecil.Peranan
keluarga dalam hal ini juga cukup besar dalam membentuk sikap disipilin mereka
sehingga terus terbawa dalam kehidupan mereka selanjutnya.
Di dunia ini banyak sekali orang
yang berhasil, tapi ternyata jauh lebih banyak orang yang tidak berhasil.
Mengapa demikian, padahal waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita sama
yaitu 24 jam dalam sehari ? Dalam Al Qur’an surat Al ’Ashr Allah sampai
bersumpah atas nama waktu (demi waktu). Ini sebagai bukti perhatian Allah
tentang pentingnya menghargai waktu. Sutan Taqdir Alisyahbana bahkan pernah
berucap, bahwa kesuksesan seseorang itu tergantung
pada kemampuannya dalam mengatur waktu. Orang yang menghargai waktu dan mampu
memanfaatkannya dengan baik untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat pasti akan mendapatkan banyak hasil, meskipun dari hal-hal yang kita anggap kecil. Sebaliknya orang
yang suka menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermalas-malasan, bersantai-ria banyak
ngobrol yang tidak ada manfaatnya, berpangku tangan, dan banyak berangan-angan pasti
akan mendapatkan kegagalan. Hal demikian disebabkan waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah bisa kita lewati lagi.
pada kemampuannya dalam mengatur waktu. Orang yang menghargai waktu dan mampu
memanfaatkannya dengan baik untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat pasti akan mendapatkan banyak hasil, meskipun dari hal-hal yang kita anggap kecil. Sebaliknya orang
yang suka menyia-nyiakan waktu hanya untuk bermalas-malasan, bersantai-ria banyak
ngobrol yang tidak ada manfaatnya, berpangku tangan, dan banyak berangan-angan pasti
akan mendapatkan kegagalan. Hal demikian disebabkan waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah bisa kita lewati lagi.
Kecakapan, skill, keahlian, potensi,
kepribadian serta semua hal yang kita miliki, tidak akan mengantarkan kita
menuju gerbang kesuksesan apabila kita tidak memiliki sebuah jembatan emas
bernama KEDISIPLINAN.
- Disiplin dalam ibadah shalat
Dalam Islam,segala aktifitas dimulai dari bangun tidur
hingga tidur kembali bisa digolongkan dalam ibadah jika dilakukan dengan niat karena
Allah Ta'ala.maksudnya adalah segala apa yang kita lakukan pada dasarnya bisa
bernilai ibadah. Ibadah kpd Allah swt adalah alat efektif untuk kita belajar
disiplin. Ada beberapa ibadah khusus yang sudah ditentukan tatacara dan hal-hal
yang berkaitan dengannya.Ibadah seperti itu disebut dengan ibadah mahdhah seperti halnya shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al-Qur'an, berdzikir.
Beberapa ibadah tersebut hukumnya
wajib bagi setiap muslim, contohnya shalat. Karena itu setiap diri muslim harus
berusaha sekuat tenaga untuk menjaga diri agar tidak melalaikan ibadah mahdhah,
apalagi ibadah yang wajib seperti shalat lima waktu setiap harinya.
Perintah sholat lima waktu merupakan
amal ibadah yang mendidik pelakunya agar disiplin dalam mengerjakannya.
Allah berfirman yang artinya :
”Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.”(QS. An Nisa :103).
Ayat di atas menjelaskan bahwa
sholat itu hukumnya wajib atas setiap mukmin yang harus dikerjakan tepat pada
waktunya, disamping memenuhi syarat dan rukun tertentu lainnya. Idealnya dan
ini yang paling utama, sholat itu harus dikerjakan di awal waktu, dengan
berjamaah, di shaf pertama, serta dengan tuma’ninah dan penuh kekhusyuan.
Ini menunjukkan bahwa perintah
sholat mewajibkan kita agar disiplin dalam mengerjakannya, tidak boleh
asal-asalan atau sesuka kita. Apabila salah satu syarat atau rukun sholat tidak
dipenuhi, maka sholat kita tidak akan sah atau sia-sia.
Dalam keadaan lalai kita sering
beranggapan bahwa seolah-olah Allah yang butuh sholat kita, padahal kita
sendiri yang butuh terhadap sholat. Artinya Allah tidak akan rugi atau tidak
akan berkurang keagungan dan kemulian-Nya jika kita tidak sholat, tapi kita
sendiri yang rugi terutama di akhirat kelak.
Jika raga kita ini dianalogikan
sebagai perangkat keras (hardware), maka sholat merupakan program (software)
untuk perawatan agar kita tetap sehat dan stabil, baik jasmani maupun rohani.
Ketika kita sedang asyik tidur misalnya, kemudian terdengar panggilan adzan
shubuh, maka kita harus bangun untuk mendirikan sholat shubuh meskipun terasa
berat.
- Manfaat Disiplin dalam mengerjakan shalat
Seluruh kewajiban yang Allah
bebankan kepada hamba-Nya pasti terkandung hikmah dan kebaikan yang banyak
sekali. Ketika Allah mewajibkan sholat contohnya, hakekatnya Allah akan
memberikan manfaat yang luar biasa kepada kita.
Dalam bacaan tatswib adzan shubuh
ada ungkapan, "Ashsholaatu khoirun minan naum”(Sholat itu lebih baik
daripada tidur), apa maksudnya ? Ternyata dari hasil kajian ilmiah disebutkan
bahwa dengan sholat shubuh tubuh kita melakukan auto proteksi terhadap gangguan
penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kanker.
Waktu sepertiga malam terakhir
sampai waktu shubuh adalah saat tubuh harus memproduksi zat Nitrik Oksida untuk
melawan efek hormon Nor Adrenalin (yang memicu naiknya tekanan darah dan
pembekuan trombosit sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah).
Maka, dengan aktifitas yang dimulai
dengan wudhu, shalat sunnah fajar, berjalan menuju ke masjid, kemudian sholat
shubuh berjamaah merupakan proteksi terhadap gangguan penyakit jantung
(kardiovaskuler) dan kanker.
Coba bandingkan dengan kebiasaan
orang Amerika yang demi hajat hidup kemanusiaan mampu mendorong mereka untuk
bangun pagi-pagi atau tidak sedikit dari mereka yang rela bangun demi binatang
kesayangan (anjing)nya agar bisa menghirup udara segar di pagi hari.
Mengapa seorang mukmin tidak
mengerahkan segenap potensinya untuk bangun pagi memenuhi kewajiban yang
nyata-nyata mendatangkan banyak keuntungan? Disamping itu, gerakan-gerakan yang
direkomendasikan oleh para pakar kesehatan, hampir semuanya tercakup dalam
gerakan sholat. Seperti halnya olah raga, gerakan sholat juga akan membantu
memperingan kinerja jantung, memperlancar asupan oksigen ke dalam tubuh dan
membuat otak menjadi segar bugar. Makanya, setelah sholat kita biasa merasakan
kondisi otak kita menjadi lebih fresh kembali.
Kesimpulannya, sholat itu merupakan
ibadah yang sangat tepat untuk mendidik disiplin diri. Mukmin yang taat
menjalankan sholat lima waktu terutama dengan berjamaah, itu membuktikan bahwa
dirinya disiplin dalam menunaikan tugas atau kewajiban.
Sekarang bagaimana halnya dengan
mukmin yang tidak disiplin menegakkan sholat ? Itu jelas menandakan dirinya
sebagai pribadi mukmin yang tidak mantap imannya sehingga mudah sekali
meremehkan kewajiban. Padahal meremehkan suatu kebaikan –apalagi yang wajib-
merupakan modal untuk menjadi orang yang gagal.
Namun perlu digaris bawahi, bukan
berarti mukmin yang rajin sholat ada jaminan kehidupan duniawinya menjadi lebih
baik atau sukses. Sebab menunaikan sholat itu tidak ada hubungannya dengan
kadar rezeki seseorang menjadi bertambah atau berkurang. Sebaliknya, bisa jadi
orang yang tidak sholat tapi rezekinya justru melimpah, dan ini yang terkadang
meracuni sebagian besar para pencari anugerah rezeki yang lupa terhadap
Tuhannya . Tetapi sekali lagi, kebahagiaan yang hendak kita raih itu meliputi
kebahagiaan hidup dunia dan lebih utama di akhirat kelak. Maka tidak
sepantasnya seorang mukmin karena alasan apapun berani meninggalkan sholat.
Sebab, sholat merupakan simbol keislaman seseorang dan faktor terpenting yang
akan dihisab untuk menentukan keselamatan di sisi Rabbnya.
Lebih tegas Imam Ibnul Qoyyim
menyebutkan bahwa meninggalkan sholat fardhu dengan sengaja merupakan dosa
besar terparah yang dosanya di sisi Allah lebih besar daripada dosa membunuh,
mengambil harta orang lain, perzinaan, pencurian dan meminum khomer. Dan yang
kadang sulit diterima akal sehat orang dengan mudah beralasan tidak sholat
karena kesibukannya dalam bekerja atau karena tugas-tugas penting (kewajiban)
lainnya. Padahal sebenarnya Allah sangat Maha Bijaksana memberikan taklif
kewajiban sholat kepada kita hanya lima waktu yang kalau kita kerjakan
seluruhnya tidak sampai satu jam.
Apakah kita masih merasa rugi dengan
sisa waktu 23 jam lainnya dalam sehari ? Dan yang pasti sholat sebagai pertanda
keislaman seseorang merupakan batas yang membedakan antara muslim dengan
musyrik.
Rasulullah menegaskan : ”Perjanjian
antara kita dengan mereka (kaum musyrik) adalah sholat, maka barang siapa
meninggalkannya sungguh ia telah kafir.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan An
Nasa’i).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar